Tatoo Art Indonesia – Dalam dunia tato, di mana realisme sering kali terbatas pada presisi teknis, Yana Sulina menemukan suaranya sendiri. Tato-tatonya bukan hanya detail halus, mereka bernapas, bergerak, dan bercerita. Sebuah mawar mungkin berdetak dengan ritme kenangan, sementara pandangan sosok mitologi mencerminkan kekuatan batin pemakainya. Yana tidak menghindar dari kompleksitas, terutama dalam cover-up, di mana tujuannya bukan sekadar menyembunyikan, tetapi mentransformasi. Gaya Yana adalah gabungan dari pelatihan artistik, pengalaman pribadi, dan pemahaman intuitif tubuh sebagai kanvas.
“Baca juga: Mayapada Hospital Surabaya Gabungkan Teknologi VELYS™ dan ERAS untuk Pemulihan Cepat Operasi Lutut“

Perjalanan Yana Sulina Menjadi Seniman Tato
Yana Sulina lahir di Melitopol, Ukraina tenggara. Pada tahun 2015, ia memulai perjalanan tato setelah pindah ke Zaporizhzhia. Latar belakangnya dalam desain dan seni rupa memberi dimensi baru pada karyanya. Perjalanan kariernya membawanya ke Jerman, Polandia, hingga akhirnya ke Prancis, di mana ia terus berkembang sebagai seniman. Saat ini, Yana menetap dan bekerja di Philadelphia, Amerika Serikat, setelah mendapatkan lisensi tato lokal dan menjadi bagian dari dunia tato kota tersebut.
Gaya Tato Realisme dengan Sentuhan Emosional
Yana Sulina lebih dari sekadar ahli dalam realisme. Ia ahli dalam menyelami kedalaman karakter dan emosi dalam setiap gambar. Untuk Yana, realisme adalah teknik yang memungkinkan ia mengekspresikan segala sesuatu: kedalaman tatapan karakter, kelembutan kelopak bunga, hingga kilau cahaya pada tetesan air. Sementara karya-karya Eropa-nya, terutama di Prancis, lebih banyak menggunakan hitam dan abu-abu, di Amerika Serikat, ia lebih banyak menggunakan warna-warna kaya yang tidak hanya dekoratif, tetapi hidup dan penuh kompleksitas emosional.

Menghadirkan Simbolisme dalam Setiap Tato
Bunga adalah elemen utama dalam karya Yana, namun ia juga sering menggabungkannya dengan unsur-unsur mitologi, simbolisme, dan fantasi. Setiap bunga yang digambar, baik itu peony, mawar, atau orkid, tidak hanya dibuat dengan presisi, tetapi juga berisi makna dalam kehidupan pribadi si pemakai. Ia menggabungkan bunga-bunga yang tampaknya tumbuh dari dunia batin seseorang, menjadi simbol ingatan, transformasi, atau perlindungan.
Tantangan dalam Cover-Up: Mengubah Cerita di Kulit
Salah satu aspek penting dari karya Yana adalah kerjanya dengan cover-up. Menurut Yana, cover-up bukan hanya tentang menyembunyikan tato lama, tetapi mengubah sebuah cerita di kulit. Melalui kontras, pelapisan, dan rasa seni tentang cahaya dan bayangan, ia menciptakan karya baru yang mengintegrasikan tato lama ke dalam desain yang benar-benar baru. Banyak dari cover-up-nya dilakukan tanpa pemudaran laser, menambah lapisan kompleksitas teknis dan pencapaian artistik.


Tato yang Mengungkapkan Cerita Pribadi
Yana Sulina telah menemukan gaya yang unik dalam dunia tato—gabungan realisme mendalam, simbolisme yang penuh makna, dan perhatian terhadap setiap detail tubuh manusia sebagai kanvas. Karyanya bukan hanya sekadar dekorasi tubuh, tetapi ungkapan dari cerita yang lebih dalam, menyentuh emosi, dan menciptakan makna yang abadi. Tato Yana tidak hanya menceritakan kisah, tetapi juga menghadirkan kehidupan dan cahaya pada kulit.