Tattoo Art Indonesia – Seni Rajah tubuh (Tatoo) sudah lama eksis di Indonesia, bahkan jauh hari sebelum tren subkultur modern berkembang. Masyarakat Nusantara telah mengenal seni rajah tubuh sebagai bagian dari tradisi budaya. Sejarah panjang tattoo di Indonesia berkaitan erat dengan identitas suku, kepercayaan spiritual, hingga status sosial. Bagaimana tato berkembang dari masa ke masa hingga menjadi bagian dari ekspresi seni modern? Mari kita telusuri lebih dalam!

Tato dalam Tradisi Suku di Indonesia
Sejak ratusan tahun lalu, berbagai suku di Indonesia telah memiliki budaya merajah tubuh. Beberapa di antaranya bahkan masih mempertahankan tradisi tersebut hingga sekarang.
Suku Dayak (Kalimantan)
Suku Dayak memiliki tradisi tattoo yang disebut “tedak” yang melambangkan perjalanan spiritual, keberanian, dan perlindungan dari roh jahat. Tattoo bagi mereka bukan sekadar hiasan, tetapi juga simbol pencapaian dalam kehidupan seseorang. Semakin banyak tato yang dimiliki, semakin tinggi statusnya dalam komunitas.
Suku Mentawai (Sumatra Barat)
Tato bagi suku Mentawai adalah bagian dari keindahan tubuh sekaligus menunjukkan kedekatan mereka dengan alam. Proses pembuatan tato dilakukan oleh seorang “Sipatiti” (seniman tato tradisional) menggunakan jarum dan tinta alami dari tumbuhan. Setiap motif tato memiliki makna tertentu, seperti keseimbangan hidup dan hubungan harmonis dengan alam.
Suku Dani (Papua)
Di Papua, meskipun tato tidak sepopuler suku Dayak atau Mentawai, beberapa kelompok suku seperti Dani memiliki tradisi membuat bekas luka berbentuk pola tertentu yang mirip dengan tato sebagai simbol keberanian dan perjalanan hidup.
Ketika Tattoo Mulai Dilihat Negatif di Masa Kolonial
Pada masa penjajahan Belanda, budaya tato di Indonesia mengalami perubahan persepsi. Kolonialisme membawa pengaruh dari dunia Barat yang sering mengaitkan tato dengan para kriminal, bajak laut, atau kelompok tertentu yang dianggap berbahaya. Akibatnya, tato yang sebelumnya dianggap sebagai bagian dari identitas budaya mulai mendapat stigma negatif. Namun, di sisi lain, pelaut-pelaut Belanda dan Eropa yang singgah di Indonesia justru banyak yang mengadopsi motif tato dari suku asli Nusantara. Beberapa desain khas Indonesia pun mulai tersebar ke berbagai belahan dunia.
Kebangkitan Tattoo sebagai Ekspresi Seni
Memasuki abad ke-20, tato kembali mendapatkan tempatnya di Indonesia, terutama dalam dunia seni dan komunitas urban. Musik dan gaya hidup anak muda yang lebih bebas mulai menghilangkan stigma negatif terhadap tato. Banyak musisi, seniman jalanan, hingga komunitas biker mulai mempopulerkan tato sebagai simbol kebebasan dan identitas pribadi. Di era 90-an, studio tato mulai bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Yogyakarta. Teknologi tato pun semakin maju dengan penggunaan mesin modern dan tinta berkualitas tinggi. Bali menjadi salah satu destinasi utama bagi pecinta tato dari seluruh dunia. Banyak seniman tato lokal berkembang pesat dan memiliki reputasi internasional. Desain tato Bali yang mengusung motif tradisional, seperti Barong dan Rangda, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.

Dari Tradisi ke Tren Modern
Saat ini, tatoo art sendiri telah menjadi bagian dari gaya hidup dan seni di Indonesia. Banyak seniman tato di Indonesia yang menguasai teknik realisme, di mana tato terlihat seperti foto hidup. Blackwork (tato hitam pekat) juga menjadi tren yang populer, terutama di kalangan generasi muda. Seiring meningkatnya apresiasi terhadap budaya lokal, motif tattoo tradisional Indonesia kembali populer. Beberapa seniman tato bahkan menghidupkan kembali motif-motif dari suku Dayak, Mentawai, dan Bali dengan sentuhan modern. Banyak orang yang menggunakan tato untuk mengabadikan kenangan, menunjukkan identitas diri, atau sekadar sebagai karya seni di tubuh mereka.
Sejarah tato di Indonesia menunjukkan bagaimana seni merajah tubuh ini telah mengalami berbagai fase, dari tradisi leluhur hingga menjadi bagian dari ekspresi seni modern. Meski sempat mendapat stigma negatif di masa kolonial, tato kini telah berkembang menjadi budaya yang diterima luas di kalangan masyarakat urban. Dengan semakin banyaknya seniman tato berbakat dan apresiasi terhadap motif tradisional Nusantara, tattoo art di Indonesia terus berkembang dan semakin dihargai sebagai bagian dari warisan budaya dan ekspresi seni individu. Jadi, apakah kamu tertarik untuk memiliki tato dengan sentuhan seni khas Indonesia?