Tatoo Art Indonesia – Perjalanan karier Julia Penza adalah kisah inspiratif tentang tekad, keberanian, dan cinta terhadap seni. Lahir dan besar di Rusia, Julia Penza tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari ia akan menjadi salah satu seniman tato paling dihormati di dunia. Tujuh setengah tahun lalu, ia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk memulai hidup baru. Awalnya, ia tidak memiliki latar belakang dalam dunia tato, tetapi dengan dedikasi dan rasa ingin tahu yang tinggi, Julia Penza berhasil mengubah jalan hidupnya. Kini, selama 2,5 tahun terakhir, ia bekerja di studio ternama DC Society Ink di Tampa, Florida milik aktor Hollywood terkenal Dave Bautista dan rekan seniman tato, John Kural.
“Baca juga: Supreme Rilis Koleksi Musim Gugur 2025 Dengan Gaya dan Identitas yang Tak Pernah Redup“
Tato Sebagai Wujud Seni dan Motivasi Hidup
Bagi Julia Penza, tato bukan sekadar profesi. Ia menganggapnya sebagai bentuk seni yang memotivasi dirinya untuk terus berkembang. Setiap karya yang ia buat menjadi tantangan baru yang mendorongnya untuk melampaui batas kemampuan sebelumnya. Dalam wawancaranya, ia menegaskan bahwa setiap proyek adalah peluang untuk menyempurnakan diri. “Saya ingin menjadi sempurna dalam pekerjaan saya,” katanya dengan penuh keyakinan. Pandangan ini menggambarkan filosofi hidupnya yang selalu berorientasi pada pertumbuhan dan dedikasi total terhadap seni.

Seorang Seniman Tato Tanpa Tato di Tubuhnya
Menariknya, Julia Penza tidak memiliki satu pun tato di tubuhnya. Hal ini mungkin terdengar paradoksal bagi seorang seniman tato, tetapi baginya, hal itu adalah bentuk kejujuran terhadap diri sendiri. Ia menyukai tubuhnya apa adanya dan tidak merasa perlu menandainya hanya demi menunjukkan identitas profesi. Julia Penza menjelaskan, “Saya suka mentato, tapi bukan berarti saya harus menunjukkannya di tubuh saya.” Pandangannya menunjukkan kedewasaan berpikir, bahwa profesionalisme seorang seniman tidak diukur dari banyaknya tato, melainkan dari kualitas karya yang dihasilkannya.
Dari Dunia Penerbangan ke Dunia Seni Tato
Sebelum menekuni dunia tato, Julia Penza logika dan ketelitian. Namun di balik sisi teknis itu, ia selalu memiliki sisi kreatif yang kuat. Saat pindah ke Amerika, ia sempat bekerja sebagai guru seni di pusat pendidikan anak-anak, bahkan membuka studionya sendiri sebelum pandemi COVID-19 memaksanya menutup usaha tersebut. Di tengah masa sulit itu, Julia Penza menemukan peluang baru lewat pengumuman magang sebagai seniman tato. Ia mencoba tanpa ekspektasi tinggi, namun bakat dan keuletannya membuatnya berhasil menembus dunia yang sama sekali baru.

Perpaduan Mikrorealisme dan Keindahan Emas
Dalam waktu singkat, Julia Penza menemukan gaya khasnya sendiri. Ia mengembangkan teknik yang dikenal sebagai large microrealism perpaduan detail mikro dengan sentuhan efek emas yang elegan. Menurut Julia Penza, gaya ini lahir dari kecintaannya terhadap tantangan teknis dan estetika yang rumit. Karya debutnya berupa tato wajah gadis Asia dengan perhiasan rumit bahkan memenangkan dua penghargaan sekaligus di kompetisi tato internasional. Sejak saat itu, namanya mulai dikenal luas dan gaya khasnya menjadi identitas visual yang membedakannya dari seniman tato lainnya.
Penghargaan dan Prestasi yang Mendunia
Dalam kurun waktu hanya 1,5 tahun, Julia berhasil mengumpulkan lebih dari 20 penghargaan internasional, dengan 12 di antaranya adalah juara pertama. Beberapa prestasi paling bergengsi termasuk kemenangan di kategori Microrealism dari DGN Tattoo Magazine serta dua penghargaan utama di kompetisi The Ultimate Ink Challenge untuk kategori Best Cover-up dan Best of Contest. Kompetisi tersebut diikuti seniman tato dari seluruh dunia, menjadikannya pencapaian luar biasa. Julia bahkan memenangkan hadiah uang tunai sebesar 3.500 dolar AS, memperkuat posisinya sebagai salah satu seniman tato paling berpengaruh di generasinya.
“Baca juga: Mengintip Desain Eksklusif VALORANT x Fragment Design x Nike Air Force 1 Low “Black”“

Peran Sebagai Duta Merek dan Inovator Industri Tato
Kesuksesannya tidak berhenti di situ. Julia kini menjadi bagian dari tim profesional beberapa merek besar seperti Painless Tattoo Company, CNC Tattoo, dan Sedation Ink. Peran ini memberinya kesempatan untuk berkontribusi langsung terhadap pengembangan teknologi tato modern. Bahkan, ia sedang mengembangkan konsep inovatif untuk jenis jarum tato baru yang dapat memudahkan pemula dalam melakukan shading hitam dan abu-abu. Ide ini telah diajukan ke pusat paten, dan Julia berharap temuannya bisa membantu seniman muda meningkatkan kualitas karya mereka.
Antara Seni, Kehidupan, dan Impian
Di luar dunia tato, Julia dikenal sebagai pribadi yang kreatif dan penuh energi. Ia gemar memasak hidangan unik, menari, dan mendesain dekorasi rumah. Namun, karena jadwalnya yang padat, sebagian besar waktunya kini dihabiskan untuk menggambar desain tato dan berinteraksi dengan klien. Ia juga dikenal ramah dan rendah hati, sering kali menganggap kliennya sebagai teman yang mempercayakan kisah hidup mereka untuk diabadikan melalui tinta di kulit. Baginya, setiap tato bukan sekadar gambar, tetapi bagian dari perjalanan emosional seseorang.
Mendorong Batas dan Menginspirasi Dunia
Ketika ditanya tentang masa depannya, Julia menjawab dengan mantap bahwa ia baru memulai. Ia ingin terus berkembang, memperluas pengaruhnya secara global, dan membawa inovasi baru ke dunia seni tato. Selain itu, setelah menjadi juri di salah satu kompetisi internasional, ia berencana memberikan rekomendasi untuk memperbaiki sistem penjurian agar lebih objektif dan transparan. Dengan visi besar dan semangat yang tak padam, Julia Penza membuktikan bahwa seni tato bukan hanya tentang gambar di kulit, tetapi juga tentang perjalanan manusia menuju ekspresi diri yang paling murni.