Tatoo Art Indonesia – China kini tengah dihebohkan dengan tren unik bernama tato gigi. Fenomena ini populer di kalangan generasi muda yang ingin tampil berbeda dan menonjolkan kepribadian mereka melalui gigi berukir desain khusus.
Menurut laporan South China Morning Post (SCMP), tren ini berkembang pesat di berbagai kota besar seperti Beijing dan Guangdong. Bahkan, banyak klinik gigi serta rumah sakit ikut mempromosikannya secara aktif. Mereka berlomba menarik perhatian pelanggan muda dengan berbagai promo menarik, termasuk layanan tato gigi gratis.
Strategi Promosi yang Kreatif dari Klinik Gigi
Sejumlah rumah sakit di China menggunakan strategi kreatif untuk memperkenalkan layanan tato gigi. Salah satu rumah sakit di Provinsi Guangdong, misalnya, mengklaim bahwa mahkota gigi cetak 3D yang mereka gunakan terbuat dari “material luar angkasa.”
Klaim tersebut tentu menarik perhatian publik. Dalam iklan yang beredar, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa mahkota tersebut tak hanya memperbaiki gigi bermasalah, tetapi juga bisa diukir dengan kata atau simbol sesuai permintaan.
Menurut seorang dokter gigi setempat, teknologi ini mulai populer sejak awal 2025. Biayanya bervariasi, mulai dari 1.000 hingga 2.000 yuan, atau sekitar Rp2,3 juta hingga Rp4,7 juta per gigi.
Perbedaan dengan Tato pada Kulit
Berbeda dari tato kulit yang menggunakan jarum dan tinta, tato gigi dibuat dengan teknologi laser dan cetak 3D. Proses ini memungkinkan pengukiran desain di permukaan mahkota gigi buatan tanpa menyentuh jaringan gigi asli.
Selain itu, tato gigi bersifat semi permanen dan dapat dilepas kapan saja. Inilah yang membuatnya menjadi alternatif baru bagi mereka yang ingin tampil beda tanpa perubahan tubuh permanen. Namun, prosesnya harus dilakukan oleh ahli berpengalaman agar tidak menimbulkan gangguan pada struktur gigi.
Baca Juga : Rekomendasi Model Cincin Emas untuk Tangan Gemuk agar Terlihat Lebih Proporsional
Simbol Estetika dan Ekspresi Diri
Bagi sebagian orang, tato gigi memiliki nilai personal yang tinggi. Seorang perempuan asal Jinan, Provinsi Shandong, mengaku lebih percaya diri setelah memasang tato huruf Mandarin shen yang berarti “hati-hati.”
Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena ingin menampilkan karakter pribadinya. Meskipun sempat merasa canggung di awal, rasa tidak nyaman itu hilang setelah beberapa bulan. “Sekarang saya justru merasa gigi saya lebih berkarakter,” ujarnya.
Pandangan Dokter Tentang Risiko Kesehatan
Walau terlihat menarik, para dokter memperingatkan bahwa tren ini bisa berisiko bagi kesehatan gigi. Seorang ahli gigi mengatakan, ukiran pada mahkota buatan dapat melemahkan struktur gigi dan berpotensi menimbulkan kerusakan jangka panjang.
“Mahkota gigi akan kehilangan sebagian kekuatannya jika diukir. Saya tidak menyarankan pasien untuk melakukannya,” ujar dokter itu kepada SCMP.
Selain itu, jika dilakukan tanpa pengawasan medis yang tepat, tato gigi bisa menyebabkan iritasi gusi, gangguan gigitan, hingga infeksi.
Antara Gaya Hidup dan Kesehatan
Tren tato gigi mencerminkan perubahan gaya hidup anak muda China yang semakin terbuka terhadap inovasi estetika. Namun, di sisi lain, para ahli menilai perlunya regulasi yang lebih ketat agar praktik ini tidak berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
Bagi sebagian orang, tato gigi adalah bentuk seni modern. Tetapi bagi dokter, tren ini juga membawa tantangan baru bagi kesehatan gigi dan mulut di masa depan.
