Tatoo Art Indonesia – Tato dan tindikan: tren ekspresi diri yang semakin populer di kalangan generasi muda. Dulu, memiliki tato atau tindikan sering kali dianggap tabu dan hanya dilakukan oleh kalangan tertentu. Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan masyarakat terhadap tato dan tindikan mulai berubah. Kini, banyak orang yang menjadikan tato dan tindikan sebagai cara untuk mengekspresikan diri mereka, baik sebagai bentuk seni, kenangan, atau bahkan pernyataan tentang identitas mereka.
Bahkan, sejumlah perusahaan besar seperti Disney, UPS, dan Virgin Atlantic kini membolehkan karyawan mereka untuk memamerkan tato. Angkatan Darat Amerika Serikat juga telah mengizinkan anggotanya bertato. Fenomena ini menunjukkan bagaimana tato dan tindikan semakin diterima secara luas dalam masyarakat, tidak hanya sebagai bentuk ekspresi personal, tetapi juga sebagai bagian dari identitas profesional dan sosial.
Tato dan Tindikan di Dunia Kerja
Sejumlah perusahaan besar seperti Disney, UPS, dan Virgin Atlantic kini memberikan izin bagi pegawai mereka untuk menampilkan tato. Di dunia politik, anggota DPR Rosa DeLauro dari Connecticut dan Senator John Fetterman dari Pennsylvania juga tampil percaya diri dengan tato mereka. Langkah ini menggambarkan perubahan sikap terhadap tato dan tindikan, yang dulu dianggap sebagai hal yang tidak profesional. Kini, banyak yang memandangnya sebagai bentuk seni dan ekspresi diri yang sah.
“Baca juga: Menutupi Luka dengan Tato: Keamanan dan Risiko yang Perlu Diketahui”
Peningkatan Minat pada Tato dan Tindikan
Studi yang dilakukan oleh Statista menunjukkan bahwa tato dan tindikan semakin diminati oleh generasi muda di Amerika. Pew Research Center mencatat bahwa sekitar 32% warga Amerika memiliki tato, dengan 22% di antaranya memiliki lebih dari satu tato. Layanan tato dan tindik semakin mudah dijangkau, seiring dengan berkembangnya tren ini di seluruh dunia.
Pengaruh Teknologi dalam Tren Tato dan Tindikan
Rahajeng Ika, seorang psikolog yang berpraktik di Jakarta, menjelaskan bahwa tren tato dan tindikan ini dipengaruhi oleh arus teknologi yang semakin berkembang. Informasi yang cepat tersebar ke seluruh dunia memungkinkan orang untuk mendapatkan pandangan baru. Hal ini juga membuat orang semakin terbuka terhadap konsep-konsep baru, termasuk dalam hal ekspresi diri melalui tato dan tindikan.
“Ketika orang tahu bahwa tato atau tindikan tidak berhubungan negatif dengan kesehatan mental, pandangan mereka pun berubah. Ini membuat tato dan tindikan dipandang lebih positif,” jelas Rahajeng Ika.
Tato dan Tindikan Sebagai Ekspresi Diri
Banyak orang yang memilih tato dan tindikan sebagai cara untuk mengekspresikan diri mereka. Selain sebagai bentuk ekspresi, tato dan tindikan juga dapat memiliki makna pribadi. Banyak orang memilih tato untuk mengenang seseorang atau untuk menandai momen penting dalam hidup mereka.
Cerita Pribadi di Balik Tato dan Tindikan
Sejumlah orang yang memiliki tato dan tindikan berbagi cerita pribadi mereka tentang makna di balik tato dan tindikan yang mereka miliki. Nadine Shahab, seorang selebriti Indonesia, memiliki tujuh tato kecil yang melambangkan hal-hal penting dalam hidupnya. Salah satu tato yang paling berkesan baginya adalah tulisan tangan dari almarhum ayahnya yang ditemukan dalam buku kenangan dari masa kecil.
Muhammad Rizki, yang memiliki tindik di lidah, juga menceritakan makna filosofis dari tindik tersebut. Menurutnya, tindik lidahnya memiliki dua makna, yaitu “jangan banyak bicara” dan “lebih baik bertindak”. Rizki merasa bahwa tato dan tindikan bukanlah hal yang perlu dipandang negatif.
Tato sebagai Kenangan Hidup
Haning Kanti, seorang wanita yang telah memiliki tato selama 12 tahun, menjelaskan bahwa tato melambangkan perjalanan hidupnya. Dengan 54 tato yang ada di tubuhnya, setiap tato memiliki makna khusus yang berkaitan dengan keberhasilan, perjuangan, dan momen-momen berharga dalam hidupnya. Salah satu tato pertama yang ia buat memberi pelajaran besar baginya tentang keluar dari zona nyaman.
Pentingnya Mempertimbangkan Pilihan Tato dan Tindikan
Bagi mereka yang ingin mendapatkan tato atau tindikan, keputusan tersebut harus dipertimbangkan dengan matang. Sebuah tato atau tindikan akan menempel selamanya, sehingga penting untuk memilih gambar atau tulisan yang benar-benar bermakna. Yudhistira Asikin, misalnya, memilih nama kedua anaknya untuk dijadikan tato, sebagai pengingat akan tujuan hidupnya.
Mereka yang memiliki tato dan tindikan ini mengingatkan bahwa apa yang kita pilih untuk tubuh kita harus memiliki makna yang mendalam dan tidak hanya mengikuti tren semata. Tato dan tindikan adalah keputusan pribadi yang harus dipikirkan dengan bijak.