Tatoo Art Indonesia – Irezumi Sakral adalah seni tato Jepang yang dipenuhi makna spiritual dan simbolik. Bukan sekadar hiasan, irezumi diyakini membawa keberuntungan dan perlindungan gaib. Simbol-simbol tertentu dipercaya memiliki kekuatan mistis oleh para pemakainya. Motif tato sering dipilih bukan karena estetika saja, tapi karena alasan spiritual. Dalam budaya Jepang kuno, tato memiliki dimensi religius yang sangat mendalam. Kepercayaan ini masih terus bertahan di kalangan praktisi tato tradisional. Motif Fudo Myoo dan Hannya menjadi contoh simbol pelindung paling populer. Kepercayaan ini tumbuh dari perpaduan ajaran Buddha, Shinto, dan budaya rakyat.
Fudo Myoo: Penjaga Tato Spiritual
Fudo Myoo dikenal sebagai salah satu Dewa Pelindung dalam ajaran Buddha Jepang. Ia digambarkan dengan wajah garang, api di belakangnya, dan memegang pedang serta tali. Tatapan tajamnya dipercaya mampu mengusir roh jahat dan energi negatif. Tato Fudo Myoo melambangkan keberanian, keteguhan, dan ketegasan spiritual. Simbol ini sering dipilih oleh para samurai dan pejuang spiritual. Kulit yang dihiasi Fudo Myoo diyakini akan selalu terlindungi dari malapetaka. Banyak seniman tato Jepang masih menggunakan motif ini secara tradisional. Penggambaran Fudo Myoo sering dilakukan dalam warna gelap dan berapi-api.
“Baca juga: Keajaiban Tato Geometris Chaim Machlev: Mengungkap Karya Ikoniknya”
Hannya: Wajah Amarah dan Perlindungan
Topeng Hannya melambangkan wanita yang berubah menjadi setan karena cemburu dan penderitaan. Meskipun menyeramkan, simbol ini juga dipercaya sebagai pelindung kuat. Hannya dipakai untuk menangkal energi buruk dan niat jahat dari orang lain. Tato Hannya sering terlihat di bagian tubuh yang sensitif terhadap energi luar. Makna spiritualnya sangat kompleks dan menyentuh aspek emosi manusia terdalam. Wajah Hannya yang garang justru memberi kekuatan mental bagi pemiliknya. Ia juga dipercaya bisa menjaga pemilik tato dari nasib buruk. Penggambaran Hannya sangat populer dalam seni ukir dan teater Noh.
Simbol Keberuntungan dalam Tato Jepang
Selain pelindung, irezumi juga dipercaya membawa keberuntungan. Motif ikan koi, kura-kura, dan naga sering dianggap pembawa hoki. Ikan koi melambangkan ketekunan dan keberhasilan dalam menghadapi tantangan. Naga dipercaya sebagai pembawa kekayaan dan pelindung dari kekacauan. Tato kura-kura mewakili umur panjang dan kebijaksanaan. Simbol keberuntungan ini banyak dipilih oleh pedagang dan pekerja keras. Keberuntungan tidak hanya dilambangkan, tapi juga “dilekatkan” pada tubuh. Oleh karena itu, pemilihan simbol dalam irezumi tidak pernah sembarangan.
“Simak juga: Tips Merencanakan Diet Vegan untuk Anak-anak Tanpa Kehilangan Gizi”
Tato Sebagai Jimat yang Hidup
Dalam kepercayaan tradisional Jepang, tubuh bisa menjadi media spiritual. Tato dianggap sebagai “jimat yang hidup” yang menyatu dengan pemiliknya. Mantra dan doa sering dibisikkan saat tato selesai dibuat. Dengan cara ini, tato dianggap telah “diberi jiwa” oleh sang seniman. Proses ini tidak hanya ritual, tetapi juga bagian dari kepercayaan. Tidak semua orang bisa diberikan tato sakral ini. Sering kali, tato spiritual hanya diberikan setelah proses pembelajaran panjang. Kekuatan tato juga dipengaruhi oleh niat pemakainya sendiri.