Tatoo Art Indonesia – Di jantung kota Seoul yang penuh energi dan kreativitas, nama Hoon Kim kini bersinar terang di antara deretan seniman tato terbaik Asia. Ia bukan sekadar seorang tato artis, melainkan sosok yang memandang tato sebagai bentuk komunikasi jiwa. Dalam wawancara eksklusif, Hoon membuka kisah hidupnya yang dimulai dari kecintaan sederhana pada menggambar, hingga akhirnya membangun studio yang kini dikenal luas, Frame Seoul. “Saya sudah mencintai dunia gambar sejak remaja,” ujarnya. Dari goresan pensil di buku sketsa, ia beralih ke jarum tato yang kini menjadi alat ekspresinya.
“Baca juga: Carhartt WIP Rayakan Pembukaan Toko di Jakarta Lewat ‘Warung Carhartt WIP’”


Membangun Frame Seoul, Rumah bagi Para Seniman
Frame Seoul bukan hanya sekadar studio tato; bagi Hoon, tempat itu adalah ruang seni yang hidup. Berdiri sejak 1 Desember 2019, studio ini ia bangun bersama sahabat lamanya. Kini, empat seniman dengan gaya yang berbeda bekerja berdampingan di bawah satu visi: menciptakan karya yang jujur dan berjiwa. Hoon menjelaskan, “Kami fokus pada gaya blackwork, namun setiap seniman di Frame punya interpretasi masing-masing.” Studio ini pun tumbuh menjadi tempat di mana seni, komunikasi, dan persahabatan berpadu dalam harmoni yang unik.
Seni, Profesi, atau Panggilan Jiwa?
Ketika ditanya apakah tato baginya adalah pekerjaan atau seni, Hoon Kim tersenyum. “Sulit memisahkan keduanya,” katanya. Ia melihat tato sebagai bentuk kejujuran antara seniman dan klien. Prosesnya bukan hanya tentang menorehkan tinta, tapi juga membangun kepercayaan. Setiap karya yang ia buat merupakan hasil komunikasi mendalam perpaduan ide, waktu, dan emosi. Bagi Hoon, setiap tato adalah potongan kisah hidup seseorang yang ia bantu visualisasikan. Inilah mengapa, bagi banyak orang, tato karya Hoon terasa personal dan bermakna.
Dari Mimpi Remaja hingga Menjadi Maestro
Perjalanan Hoon menjadi seniman tato profesional bukan hal yang instan. Sejak SMA, ia sudah memiliki keinginan menjadi tato artis, namun menunggu waktu yang tepat. Setelah menamatkan kuliah, ia belajar dari seorang guru tato ternama dan langsung jatuh cinta pada prosesnya. “Saya bekerja siang malam, belajar tentang teknik, anatomi kulit, dan harmoni warna,” ungkapnya. Dedikasinya membawa hasil: Hoon kini dikenal karena presisi tinggi, teknik bayangan lembut, dan kemampuan menyatu dengan bentuk tubuh kliennya.
Filosofi Komunikasi dalam Setiap Goresan
Bagi Hoon Kim, tato bukan sekadar karya estetika. Ia menekankan pentingnya komunikasi dan koneksi emosional dengan klien. “Saya tidak hanya menciptakan seni di atas kanvas. Ini adalah tubuh seseorang, dengan kisah dan makna pribadi,” jelasnya. Ia percaya proses pembuatan tato adalah bentuk kolaborasi seniman dan klien bekerja sama menciptakan hasil yang tulus. Hoon juga menilai, momen kebersamaan di studio, dari berbagi cerita hingga makan bersama, menjadi bagian penting dari kenangan itu.


Simbol Kekuatan dalam Bentuk Ular dan Naga
Jika menelusuri portofolio Hoon Kim, kita akan menemukan banyak tato ular dan naga yang megah menghiasi tubuh kliennya. Ia mengaku, ketertarikannya pada tema itu muncul secara alami. “Awalnya, saya hanya membantu menggambar desain ular untuk klien, tapi hasilnya menarik perhatian banyak orang,” ceritanya. Sejak saat itu, ular dan naga menjadi simbol khas dalam karyanya. Ia menyukai bagaimana bentuk melingkar makhluk tersebut bisa mengikuti alur tubuh manusia, menciptakan kesan kuat, sensual, dan berenergi.
“Baca juga: Lego x Nike Dunk Low GS ‘Galaxy’, Sneaker Kolaborasi Unik Bernuansa Luar Angkasa“
Melangkah ke Dunia Internasional
Walau industri tato di Korea masih menghadapi tantangan hukum, Hoon Kim terus berinovasi dan menembus batas. Ia kerap menerima klien internasional yang datang khusus ke Seoul untuk mendapatkan karyanya. Popularitasnya semakin meningkat setelah ia aktif memamerkan karyanya di media sosial. Pada 2024, Hoon mengikuti konvensi tato internasional untuk pertama kalinya. “Saya tidak menang penghargaan, tapi pengalaman itu luar biasa,” katanya. Bagi Hoon, bertemu dengan seniman-seniman dunia dan saling berbagi pengalaman adalah bentuk penghargaan tertinggi dalam perjalanan seninya.
Gaya dan Filosofi yang Terus Berevolusi
Seiring waktu, Hoon Kim semakin matang dalam berkarya. Ia kini lebih fokus pada komposisi tubuh dan suasana emosional seseorang daripada sekadar bentuk desain. Setiap tato baginya harus “hidup” dan menyatu dengan pemiliknya. “Saya ingin menciptakan sesuatu yang bukan hanya indah, tapi juga bermakna dan bertahan lama,” ujarnya. Perpaduan antara teknik presisi dan rasa empati inilah yang menjadikan setiap hasil karya Hoon terasa hidup, seolah berbicara lewat tinta dan kulit.
Mimpi dan Kolaborasi Masa Depan
Melihat ke depan, Hoon Kim memiliki ambisi besar untuk terus berkolaborasi dengan seniman di seluruh dunia. Ia ingin menjadikan Frame Seoul sebagai pusat pertukaran budaya dan ide kreatif. “Saya ingin lebih banyak bepergian, bertemu teman baru, dan berbagi pandangan hidup,” katanya. Dengan semangat rendah hati namun visi besar, Hoon menunjukkan bahwa seni tato bukan hanya tentang gambar di kulit tetapi tentang membangun hubungan, menghidupkan kisah, dan meninggalkan jejak abadi dalam perjalanan manusia.