Tatoo Art Indonesia – Buku “My Parents Have Tattoos” lahir dari pengalaman pribadi seorang tattoo artist, Josh Lovegaun (@lovegonetattoos_), bersama istrinya @thefireinmybelly. Tinggal di kota kecil Colorado, mereka sering menghadapi stigma hanya karena tato di tangan, wajah, dan leher yang terlihat jelas. Dari kenyataan pahit itu, lahirlah sebuah ide: membuat buku anak ilustratif yang mampu menjembatani kesalahpahaman.
“Baca juga: Sacai x Carhartt WIP, Perpaduan Workwear dan Eksperimen Fashion“
Misi Mengikis Stigma Sosial
Dalam masyarakat, tato masih sering dipandang negatif, seolah tanda pemberontakan atau sikap tak bertanggung jawab. Buku “My Parents Have Tattoos” hadir untuk mematahkan anggapan tersebut. Pesan yang disampaikan sederhana, namun kuat: penampilan luar tidak ada hubungannya dengan besarnya cinta orang tua pada anak-anak mereka.


Ilustrasi Penuh Warna yang Ramah Anak
Kekuatan buku ini terletak pada ilustrasinya yang penuh warna dan bersahabat bagi anak. Melalui gambar yang ceria, anak-anak dikenalkan pada berbagai bentuk dan penempatan tato di tubuh. Alih-alih menakutkan, tato digambarkan sebagai ekspresi seni yang indah dan alami, sehingga anak-anak bisa memandangnya dari perspektif yang lebih positif.
Pesan yang Universal dan Relevan
Menariknya, pesan buku ini tidak terbatas pada keluarga bertato. Buku “My Parents Have Tattoos” menyampaikan nilai universal tentang menghormati ekspresi diri, baik ada tato maupun tidak. Dengan begitu, orang tua dapat menggunakannya sebagai media edukasi untuk mengajarkan anak tentang penerimaan, empati, dan keberagaman.
Peran Penting Sang Istri
Dalam wawancara, istri Josh menegaskan bahwa inti buku ini adalah mengajarkan rasa hormat terhadap kebebasan berekspresi. Baginya, membesarkan anak di tengah masyarakat yang penuh prasangka menjadi motivasi untuk menulis. Kehadiran buku ini membuktikan bahwa seni bisa menjadi medium penyembuh sekaligus pengubah pandangan masyarakat.
“Baca selengkapnya: Steven Smith, Mantan Desainer Yeezy yang Kini Hadir dengan Sepatu Baru Bersama Crocs“
Sambutan Hangat dari Komunitas
Sejak diluncurkan, buku “My Parents Have Tattoos” mendapat banyak apresiasi, khususnya dari komunitas bertato. Mereka merasa akhirnya ada representasi positif tentang keluarga bertato yang bisa dibagikan kepada anak-anak. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa literasi mampu memperkuat suara kelompok yang kerap terpinggirkan.
Program Berbagi Buku untuk Pembaca
Tak hanya dijual, penulis juga membagikan beberapa salinan gratis kepada pengikut mereka. Langkah ini memperlihatkan bahwa tujuan utama buku ini bukan keuntungan finansial, melainkan menyebarkan pesan cinta dan penerimaan. Aksi tersebut semakin menegaskan ketulusan niat Josh dan istrinya.
Harapan Masa Depan dari Sebuah Karya
Buku “My Parents Have Tattoos” diharapkan menjadi jembatan untuk diskusi hangat dalam keluarga. Anak-anak belajar sejak dini bahwa cinta tidak diukur dari penampilan, melainkan dari kasih sayang yang ditunjukkan setiap hari. Pada akhirnya, buku ini bukan hanya tentang tato, melainkan tentang merayakan keberagaman dan melawan prasangka dengan cara yang indah.